Sabtu, 29 Juni 2013

Bukan Ayam Goreng Biasa



Bendungan HilirBanyak sekali ayam goreng menjadi sajian menu unggulan di restoran yang bertebaran di Jakarta. Ada yang hanya di goreng begitu saja setelah di bumbui tentunya, ada pula yang di balut dengan tepung. Bumbu – bumbu yang digunakan pun bervariasi dari yang sederhana hanya dengan bawang putih, garam dan ketumbar ada pula yang menambahkan dengan bumbu – bumbu yang banyak macamnya.

Salah satu rumah makan yang menyajikan ayam goreng yang khas adalah Riung Tenda yang terletak di bilangan Benhil. Tepatnya di Jl. Bendungan Hilir Raya No. 126 Jakarta Pusat. Di rumah makan ini disajikan aneka hidangan khas Sunda tentu saja tak ketinggalan sambal dan lalapan yang menjadi ciri khas makanan Sunda.

Bendungan HilirEntah mengapa kalau makan ayam goreng disini selalu saja aku habiskan sampai ke kulit – kulitnya alias tinggal tulangnya saja yang tersisa. Biasanya aku selalu menghindari bagian sayap tetapi di tempat makan yang satu ini hmmmmmm...  rasa dari ayam gorengnya benar – benar menggoda apalagi jika di padu dengan nasi uduk hmmmm seakan satu potong masih belum cukup. Gurihnya nasi uduk pas menjadikan rasa ayam gorengnya semakin mantap.

Bendungan HilirBukan hanya ayam gorengnya saja yang nikmat, ikan mujaer yang di goreng kering juga tak kalah menggoda untuk di santap. Hmmm benar – benar nikmat. Apalagi di tambah dengan cah kangkung, lengkaplah makan siang kali ini.

Sebagai hidangan penutup es doger bisa dijadikan pilihan. Rasa dari hidangan ini seakan melengkapi kenikmatan dari hidangan utama. Hmmm....

Sampai jumpa di petualangan lidah berikutnya

Penulis : Plux - Jakarta
Sumber : KOMPAS

Kamis, 27 Juni 2013

Wanita yang bangun kepagian rentan terkena penyakit jantung




Wanita yang bangun kepagian rentan terkena penyakit jantung

Ilustrasi serangan jantung. 

Bukan cuma jadwal tidur buruk yang membuat wanita rentan kena penyakit jantung, tetapi bangun terlalu pagi juga meningkatkan risiko penyakit tersebut.
Menurut penelitian terbaru dari University of California, 700 wanita yang tidurnya kurang dari enam jam dan cenderung bangun kepagian berisiko tinggi terkena penyakit jantung. Para peneliti pun hanya fokus pada wanita dan tidak melibatkan pria di dalam analisisnya.
"Kurang tidur dan kecenderungan bangun terlalu pagi meningkatkan inflamasi yang memicu penyakit jantung," papar kepala penulis penelitian, Dr Aric Prathe, seperti yang dikutip dari Daily Mail (06/06).
Hasil penelitian tersebut pun dilaporkan dalam Journal of Psychiatric Research.
Sementara itu, sebelumnya peneliti dari Johns Hopkins University di Baltimore membuktikan kalau perubahan empat gaya hidup mampu melindungi tubuh dari penyakit jantung dan menurunkan kematian dari berbagai masalah kesehatan sampai 80 persen.
Perubahan empat gaya hidup tersebut di antaranya adalah menjalani diet mediterania, menjaga berat badan seimbang, olahraga teratur, dan menghentikan kebiasaan merokok.

Mau Coba Makan Ala Samurai?



Sering bingung pilih makanan enak dan tentunya sesuai selera dan mood? Aha, pasti deh kokiers semua pernah mengalami ini. Dan ujung-ujungnya cuma memesan nasi goreng atau mie goreng...haha ... Coba, deh menu ala Nihon Jin atau orang-orang Jepang ini. Banyak orang di berbagai belahan dunia memuji makanan Jepang yang katanya enak dan sehat. Benar?

Hasil pengamatan sementara ini jawabannya, iya deh. Dilihat dari bahannya sudah pasti berkualitas -- soalnya beberapa makanannya biasa dimakan segar -- dan pengolahannya pun sederhana. Contohnya, ikan yang dimakan mentah seperti sushi dan sashimi – ah, ini mah berita basi, ya – tapi sekarang daging sapi pun dimakan mentah, lho. Tinggal dicelup ke soyu lalu lep... hm, oishi (enak). Sayuran dan rumput lautnya juga enak banget dimakan gitu aja.  

Masakan para keturunan samurai ini tidak dimasak dengan bumbu aneka ragam. Bumbu dasar yang selalu dipakai cuma garam, gula pasir, soyu, mirin, sake, minyak wijen dan bijinya. Miso atau fermentasi kacang kedelai dan gandum sebagai bahan utama sup. Bawang putih dan merah nyaris tidak dipakai malah daun bawang mentah hampir selalu hadir.

Sementara sayur yang paling disukai kalau melirik keranjang belanjaan para ibu adalah aneka rumput laut yang kerap di sajikan mentah untuk salad, daikon atau lobak, turnip, ketimun, terong yang berwarna ungu, wortel, akar teratai dan konnyaku sebagai tumisan atau sup.

Oh, ya kacang merah merupakan menu favorit, entah dicampur ke dalam nasi, tumisan atau isi aneka kue. Tahu, ini dia, tersedia puluhan macam tofu. Sebagai umpan tekak, ada pilihan tahu sutera dingin disiram light soy sauce, parutan jahe muda dan dihias irisan daun bawang. Coba, deh. Halus meluncur di kerongkongan dan ada sensasi lembut di lidah! 

Bagaimana dengan menu daging-dagingan?

Ikan tentu tetap ichiban atau pilihan nomor satu. Kalau kita ke swalayan, maka gerai ikanlah yang terbesar. Aneka bentuk dan warna, asyik deh. Untuk kaldu, Nihon Jin biasa memakai kombu atau rumput laut yang direbus sepuluh menit dan atau bonito flakes atau ikan bonito yang diasap, lalu diparut tipis-tipis. Nah, parutan itu direbus menjadi kaldu yang amboi rasa dan harumnya. Sedap!

Setelah ikan di posisi pertama maka pilihan kedua adalah ...ikan lagi, baru yang lain-lain..hahaha...Yaa bisa daging sapi, ayam atau telur. Ada cerita lucu, saat pertama kali makan telur dadar di sini, lidah saya shock karena rasanya manis!

Lalu, bagaimana cara memasak sayurannya?

Sederhana, banget. Walaupun ada yang digoreng atau tempura, rata-rata, sih di simmered begitu saja, dimasak dengan medium heat jadi warna sayuran tetap cerah dan gizi terjaga. Atau mentah sekalian.

Nasi Jepang yang pulen dan manis kontras sekali dengan masakannya yang minim bumbu. Ketika dikawinkan keduanya menjadi luar biasa. 

Nasi beras merah bukan hal aneh, begitu juga nasi dicampur kacang-kacangan, wijen, chesnut, kacang merah, teri, nori atau ditabur telur ikan.

Para samurai modern ini juga masih mempraktekan hara hachi bunme. Itu, lho makan 80 persen kenyang! Mereka juga sangat menikmati makanannya. Disumpit sedikit demi sedikit. Makanan pun disajikan sedikit dan mungil-mungil dalam wadah cantik. Semangat Zen yang kental.

Nggak heran, lho masih sedikit orang Jepang yang gemuk kecuali para jagoan shumo..hihi..Selebihnya, slim aduhai...

Tahun 2004 WHO pernah mengumumkan bahwa Jepang berada di posisi hampir terbawah di mana penduduk pria dan wanitanya cuma 3 persen saja yang mengalami obesitas.

Tidak itu saja, nenek dan kakek yang berumur panjang pun buanyaak di sini. WHO juga mengatakan bahwa umur panjang dan tingkat kesehatan wanita Jepang berada di urutan tertinggi di antara 124 negara yang diriset. Ck..ck..

Penulis : Ria Hidayat - Jepang
Sumber : KOMPAS

Pola makan saat balita bisa tentukan risiko penyakit jantung



Pola makan saat balita bisa tentukan risiko penyakit jantung


Ilustrasi anak makan.


Sebuah penelitian terbaru dari St Michael's Hospital di Toronto menyebutkan bahwa pola makan bayi berusia tiga tahun bisa menentukan risiko penyakit jantung saat dewasa.
Menurut peneliti, efek makanan tidak sehat sudah dimulai sejak seseorang masih balita. Bahkan tanda-tanda kolesterol sudah bisa dideteksi ketika anak masih berusia tiga sampai lima tahun.
Sekitar 1.076 balita dilibatkan dalam penelitian ini. Peneliti pun mengaitkan pola makan dan kandungan kolesterol jagat dalam tubuh mereka yang selama ini memang menjadi tanda risiko penyakit kardiovaskular.
"Penelitian ini setidaknya bisa digunakan sebagai panduan agar orang tua benar-benar memerhatikan konsumsi dan pola makan sehat anaknya sejak dini," terang peneliti Dr Navindra Persaud, seperti yang dikutip dari Daily Mail.
Beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua contohnya adalah selalu menyediakan masakan rumahan, tidak makan sambil menonton TV, dan membatasi kalori atau porsi makan anak.
Hasil penelitian kemudian dilaporkan dalam jurnal Canadian Medical Association.

 sumber: Merdeka.com

Cara sederhana mencegah serangan jantung





Cara sederhana mencegah serangan jantung

Ilustrasi tertawa. ©shutterstock.com/Robert Kneschke

Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit mematikan di Indonesia. Sebenarnya penyakit ini bisa dicegah dari dini. Namun banyak orang menyepelekannya. Agar selalu sehat dan tidak mendapat serangan jantung, ikuti tips di bawah ini dilansir mind body green.

Tidak merokok

Rokok merupakan racun yang bisa membunuh Anda sewaktu-waktu. Mungkin awalnya sangat berat untuk melepaskan ketergantungan rokok, tapi percayalah Anda akan lebih sehat tanpa tembakau.

Bergerak
Anda ingin sehat tapi tidak berolahraga sama sekali? Hasilnya nol besar. Justru Anda akan terjangkit banyak penyakit jika tidak pernah olahraga. Anda tidak perlu datang ke fitnes center untuk mendapatkan tubuh bugar. Cukup jalan kaki selama 15 menit sambil menghirup udara segar. Selain membuat pikiran Anda segar, aktivitas ini bikin jantung sehat!

Kelola stres
Stres menjadi pemicu mengapa Anda bisa terserang penyakit jantung. Untuk itu Anda harus pandai mengelola stres. Jangan terlalu larut memikirkan permasalahan, jangan mudah marah dan nikmati hidup Anda. Hidup cuma sekali jadi buat apa dibikin susah?

Jadilah lebih sosial
Memiliki banyak teman, keluarga dan menghabiskan waktu dengan bersenang-senang adalah pencegahan paling efektif dari serangan jantung. Sebaliknya jika Anda tidak mau bergaul, Anda akan lebih cepat stres. Hal tersebut akan membunuh Anda secara perlahan.

Cara sederhana tadi membuat Anda lebih bahagia dan bugar sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.

Senin, 24 Juni 2013

Asal Usul Lontong Cap Go Meh



Masing-masing kota di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing dalam merayakan Cap Go Meh ini. Di Jawa terutama, dikenal dengan menyajikan hidangan khas lontong cap go meh. Sementara di Kalimantan, mungkin Night dan Meazza sendiri bisa menceritakan lebih detail. Di Medan juga lain lagi, sembahyang di kelenteng mendominasi kegiatan di malam Cap Go Meh ini.

Kemudian disambung dengan atraksi barongsai, dan lontong cap go meh sendiri sudah mulai menyebar di beberapa bagian di Nusantara ini. Bahkan makanan ini sudah jadi paten namanya di mana-mana, menu di resto, warung, bahkan foodcourt di mall-mall akan seragam semua namanya: “lontong cap go meh”, padahal dimakan setiap saat, bukan pas cap go meh. Sepengetahuan saya, di Kalimantan perayaan Cap Go Meh tidak dengan menyajikan makanan ini.

Semua referensi baik buku kuno, sejarah Semarang, situs-situs kuliner, Google dibolak-balik, Wikipedia ditelusuri, tapi tidak ada satu pun yang menceritakan sejarah atau asal usul lontong cap go meh. Semua website hanya menampilkan sajian lontong cap go meh dan pernik-perniknya. Saya mencoba untuk menebak dan mengira-ngira latar belakang asal usul lontong cap go meh.

Jejak langkah imigran pertama dari China diperkirakan hampir sama tuanya di Nusantara ini, tapi jejak langkah aktifitas dan peninggalan orang Tionghoa di Indonesia, diperkirakan di kisaran tahun 1400’an. Laksamana Cheng Ho yang membawa pasukan perdamaian menurut catatan sejarah singgah ke berbagai kota di Indonesia ada sebanyak 7 kali. Referensi mulai dari yang ilmiah oleh Gevin Menziez: 1421 The Year China Discovered The World, sampai yang fiksi sejarah Remy Sylado: Sam Po Kong, menunjukkan bahwa asimilasi pendatang dan penduduk asli sudah berjalan dengan mulus tanpa adanya paksaan, tanpa adanya “program pembauran”, tanpa adanya politik dsb.

Pembauran ini alamiah, wajar dan manusiawi. Umumnya para perantau ketika itu, mulai dari panglima pemimpin rombongan pasukan perdamaian, sampai dengan jongos kapalnya 99,9% jelas laki-laki. Seperti banyak diketahui bahwa Laksamana Cheng Ho sendiri (yang kemudian dikenal sebagai Sam Po Kong) adalah seorang kasim alias sida-sida (orang kebiri) kerajaan Ming, orang kepercayaan Kaisar Yong Le. Dengan mayoritas laki-laki, pada masa itu (juga sekarang rasanya), jamak jika singgah atau berlabuh di satu negeri asing nun jauh di antah berantah, mereka berusaha menyalurkan insting alaminya, baik dengan cara “quick & short” ataupun “long term relationship”. Sebagian dari para awak kapal muhibah ini ada yang tinggal karena membangun rumah tangga dengan penduduk setempat, ada yang terpaksa tinggal karena sakit (seperti jurumudi Laksamana Cheng Ho, yang kemudian dikenal dengan nama Kyai Juru Mudi yang juga dihormati di Kelenteng Sam Po Kong Semarang sampai sekarang), ada yang karena pesakitan alias residivis yang memilih melarikan diri, membaur dengan penduduk setempat daripada dibawa pulang ke China untuk menjemput kematian karena hukuman mati Kaisar.

Dengan berbagai latar belakang ini, dipercaya berbagai sumber sejarah, bahwa perkembangan pendatang dari China ini awalnya dimulai di pesisir pantai utara Jawa. Pasukan dan awak kapal yang dibawa oleh Laksamana Cheng Ho juga terdiri dari berbagai jenis manusia, agama, budaya dan pendidikan. Agama yang mayoritas di rombongan besar Laksamana Cheng Ho ketika itu adalah agama Buddha sementara pemimpin tertinggi alias panglimanya si Laksamana Cheng Ho adalah pemeluk Islam yang taat, dan menurut sumber-sumber sejarah, beliau ini sudah menuntaskan kewajiban haji.  Karena berbagai jenis latar belakang inilah, maka pembauran dengan penduduk setempat yang ketika itu masih kental sekali animisme, dinamisme, dan Kejawen’nya berjalan dengan lancar. Penyebaran pertama Islam di pulau Jawa dipercaya sudah dimulai di masa itu, jauh sebelum Wali Sanga, demikian juga berdampingan dengan Islam, agama Buddha juga berkembang dengan subur di bumi Nusantara.

Perayaan Imlek sendiri mulai dikenal penduduk setempat, yang jelas merasa sebagai sesuatu yang benar-benar baru, aneh, dan menyenangkan. Adaptasi berjalan dengan cepat. Selayaknya pendatang, mereka juga memperkenalkan segala jenis budaya, pengajaran, makanan, dan pengetahuan lain seiring dengan pembelajaran mereka sendiri dengan kebiasaan setempat. Termasuk rangkaian dalam setahun menurut penanggalan Imlek diperkenalkan dan disesuaikan dengan kebiasaan penduduk setempat. Mulai dari hari pertama Sincia atau Imlek, yang aslinya dari China adalah perayaan menyambut musim semi (??), tapi karena di negeri tropis yang tidak akan pernah mengalami “winter”, nama chun jie (baca: juen cie, menyambut musim semi) tidak pernah dikenal dalam menyebut perayaan Tahun Baru Imlek. Yang dikenal adalah “Imlek” atau “Sincia”. Demikian juga dengan penutup rangkaian perayaan tahun baru Imlek ini yang di tempat asalnya disebut dengan Yuan Xiao Jie (???, baca: yuen siau cie) tidak pernah dikenal di Indonesia, karena pemaknaan yang sedikit berbeda, apalagi tidak akan pernah dikenal dengan nama Shang Yuan Jie (???, baca: shang yuen cie). Untuk menyederhanakan sebutan, di kemudian hari kemudian disebut dengan Cap Go Meh, yang diambil dari dialek Hokkian, yang artinya “malam ke 15” alias malam bulan purnama menurut penanggalan Imlek. Sederhana, gampang diingat dan mudah dipahami oleh semua orang, dibanding dengan sarat dan dalamnya makna serta cerita di belakang nama “resmi” Yuan Xiao Jie.

Perayaan aslinya sendiri yang menggunakan makanan simbolis (??) atau ronde, yang menyimbolkan kerageman (kesatuan) keluarga, karena terbuat dari tepung ketan. Menurut perkiraan saya, pada masa itu, mungkin saja beras ketan sudah dikenal di masyarakat luas (note: sampai dengan tulisan ini ditulis belum pernah diadakan penelitian pola makan, makanan, ataupun budaya makan di masa abad 14-16 di Nusantara ini, khususnya di Jawa). Walaupun demikian, makanan yang terbuat dari beras ketan ditumbuk kemudian dibulatkan sehingga kenyal rasanya akan terlihat aneh bagi penduduk lokal.

Untuk mengakrabkan dan memperlancar proses asimilasi, para pendatang ini berkreasi dengan makanan pokok yang sudah ada sejak dulu kala yaitu beras nasi. Untuk menggenapkan dan memenuhi persyaratan menyambut bulan purnama dibuatlah lontong yang berbentuk bulat juga. Teknik membuat lontong ini dipercaya diadaptasi dari teknik pembuatan bakcang/kicang yang sudah ada ribuan tahun. Untuk pelengkap hidangan tadi sekaligus untuk menghormati Laksamana Cheng Ho yang seorang Muslim, dikreasikan lagi pendamping lontong tadi dengan “sup” ayam modifikasi dan silang budaya antara pendatang dan penduduk asli, menggunakan rempah-rempah yang memang sudah ada dan digunakan sejak lama di bumi Nusantara ini, ditambahkan santan, dsb, bisa jadi inilah asal mula masakan opor.

Sampai saat ini, tidak ada satupun peneliti kuliner dan referensi yang bisa menjelaskan “opor ayam” itu berasal dari mana, sejak kapan ada di Indonesia, siapa penemunya, siapa peramu awalnya, mulai kapan menyebar hampir di seluruh wilayah Nusantara, tidak seorangpun yang tahu, hanya disebutkan “resep warisan leluhur”. Praduga inipun hanya berdasarkan imajinasi saya sendiri, didasari beberapa referensi baik ilmiah maupun fiksi ilmiah, sehingga tulisan ini lebih merupakan fiksi ilmiah daripada suatu hasil penelitian ilmiah yang sahih dan akurat.

Full set dari lontong cap go meh yang terdiri dari lontong, ayam opor, ayam abing (akan dijelaskan lebih lanjut), sambel goreng ati ampela, lodeh terong/labu, telor pindang, bawang merah goreng dan bubuk dokcang (tidak terlihat dalam foto, akan dijelaskan terpisah juga).

Seperti diuraikan di atas, secara simbolis, lontong menggantikan sajian “resmi” di negeri asalnya yaitu yuanxiao alias ronde.

Melambangkan bulan purnama yang bulat bundar, melambangkan kebulatan dan kebersihan hati dari warna putih yang dihasilkan dari bahannya.

Dari warnanya jelas terlihat kuning. Sebenarnya opor di Jawa terdiri dari 2 macam, opor putih dan opor kuning. Opor putih di sini lebih banyak diminati oleh kalangan emak-emak (sebutan), yaitu para wanita Tionghoa yang sudah membaur dengan kebiasaan setempat mengenakan baju kurung (bukan kebaya) dan sarung selayaknya penduduk setempat.

Penampilan unik ini hanya ada di Jawa. Inilah yang disebut emak-emak atau golongan Tionghoa babah. Sebutan Tionghoa babah adalah golongan yang sudah berasimilasi dan berbaur dengan penduduk lokal, sementara Tionghoa totok adalah golongan yang baru datang dari China dan belum berbaur.

Sementara opor kuning, biasa dimasak oleh penduduk asli dengan menambahkan kunyit, dengan alasan “luwih ayu” (lebih cantik), tidak pucat dan lebih menyehatkan badan karena kunyit sebagai penyeimbang santan. Seperti diketahui bahwa fungsi kunyit sangat baik untuk kesehatan tubuh.

Makna warna kuning diasosiasikan dengan emas, yang berkonotasi kemakmuran dan kemakmuran. Saya pribadi lebih suka opor kuning, yang memang terlihat lebih cantik dan rasanya lebih “sedep”.

Warna merah mencorong sambel goreng ati ampela dengan jelas menyiratkan warna wajib perayaan Imlek dan segala sesuatu yang dipercaya oleh orang Tionghoa.

Jelas sekali bahwa makanan ini adalah lintas budaya asimilasi yang melebur total karena jelas di China tidak ada masakan seperti ini, dan mayoritas masyarakatnya tidak meyukai pedas, apalagi masakan dengan banyak rempah dengan rasa dan aroma yang tajam seperti sambel goreng.

(Terkecuali beberapa wilayah di China yang memang akrab dengan pedas, seperti Sichuan, dan itupun tidak menggunakan santan dan rempah seperti masakan khas ini. )

Jelas juga bahwa telor di manapun juga melambangkan rejeki, murah rejeki, kemakmuran, harapan baik, segala sesuatu yang baik.

Pemasakan telor pindang ini juga khas Indonesia, lebih spesifik lagi di Jawa, dengan daun jati atau rempah lain yang menghasilkan telor pindang nikmat yang gempi (apa ya bahasa Indonesia’nya?).

Memang telor “pindang” juga ada di China, tapi namanya telor teh alias cha ye dan (???, baca: ja ye tan), yang memiliki penampakan yang mirip, telor kecoklatan nikmat. Walaupun aroma dan rasa yang berbeda sama sekali.

Ini pelengkap dari hidangan ini semua, warna putih, dengan labu atau terong sebagai sayurnya, melambangkan harapan baik juga, labu atau terong, suatu harapan dan cita-cita yang baik, warna putih yang menyiratkan lembaran baru di tahun yang baru.

Perbedaan terong dan labu hanya perbedaan daerah saja. Di Semarang, lebih suka labu atau jipang, sementara di Jakarta lebih suka terong.

Ini sangat spesifik dan khas hanya ada di Semarang, ada juga yang menyebutnya “sate abing”. Abing sendiri dari bahasa Jawa yang menggambarkan warna merah yang sangat merah, warna merah dalam bahasa Jawa disebut “abang”, dan sangat merah disebut “abing”. Masakan ini kalau boleh saya sebut nama lainnya bisa juga disebut “opor merah” (ini istilah saya saja lho).

Pembuatan yang lebih rumit dari opor biasa, karena harus menggunakan kelapa parut yang disangrai sampai kering dan kecoklatan yang kemudian digiling sehingga menghasilkan cairan kental warna merah tua kecoklatan. Cairan kental merah kecoklatan ini sebagai pengganti santan dalam memasak “opor merah” ini, sementara semua bumbunya sama persis seperti bumbu opor (minus kunyit, supaya warna merah tua terjaga).

Rasanya bagaimana?

Hanya orang Semarang yang mungkin bisa menggambarkannya. Walaupun saya juga cukup yakin bahwa mungkin banyak di antara KoKiers yang sudah pernah merasakannya. Sepengetahuan saya, ayam abing ini tidak didapati di daerah lain.

Sesuai namanya yang “sangat merah” menyimbolkan makna yang sama dengan sambel goreng ati tadi di atas, warna khas perayaan Imlek, dan masakan ini merupakan kemewahan tersendiri di saat menyambut Tahun Baru Imlek. Terlebih lagi tidak banyak orang yang bisa membuat ayam abing dengan benar dan menghasilkan masakan yang sedap. Sementara nama lain “sate abing” adalah warna kecoklatan yang diasosiasikan dengan bumbu sate.

Kelapa Sangrai


Bawang merah goreng dan bubuk dokcang (tidak ada fotonya), sebagai pelengkap dan penyedap dari hidangan khas ini. Bubuk dokcang terbuat dari kedelai yang disangrai dicampur dengan sedikit kaldu (Maggi atau merek lain) dan kemudian digiling halus sampai jadi bubuk kecoklatan.

Semoga uraian singkat ini dapat bermanfaat dan menjadi titik awal penelitian dan penelusuran selanjutnya mengenai asal-usul lontong cap go meh yang nikmat ini. Saking nikmatnya dan sudah menjadi salah satu kuliner khas Nusantara, sampai-sampai namanya pun melekat erat dan menjadi trade mark yang dapat disantap kapanpun, di manapun juga.

Bagi pembaca di luar Indonesia, harap jangan sampai ngiler atau ngeces, kalau setelah membaca ini kemudian homesick menghebat, iler ketes-ketes (air liur netes-netes), tolong jangan timpuki saya ya.....hehehe.....

Terima kasih sekali lagi sudah mau membaca cerita ngalor ngidul saya ini, yang berusaha menulis “fiksi sejarah” mengingat sangat terbatasnya referensi mengenai makanan lontong cap go meh ini.

Penulis : Josh Chen - Global Citizen
Photo by: Josh Chen

'Sotong Pangkong' Jajanan Khas Ramadhan


Sotong PangkongMalam hari pada bulan Ramadhan ini coba langkahkan kaki atau tujukan kendaraan anda di sepanjang jalan Merdeka Barat Kota Pontianak, di sana sambil menunggu umat Muslim usai shalat isya' dan tarawih hampir sepanjang jalan terlihat beberapa warung yang khusus bermunculan hanya pada saat bulan Ramadhan.

Tidak lain dan tidak bukan warung-warung kecil tersebut menawarkan sesuatu yang sangat istimewa bagi penggemar makanan jenis seafood yakni 'sotong pangkong' atau cumi-cumi yang sudah dikeringkan dan dibakar dengan pengapian arang kemudian disajikan dengan sambal yang istimewa, ada yang menggunakan kacang tanah dan ada yang menggunakan jeruk nipis.

Sotong PangkongKetika Harian BERKAT bertandang di 'waroeng rakyat', salah satu warung yang khusus menyediakan menu sotong pangkong milik Ibu Jamilah yang berada tepat di depan masjid Sirajul Munir.

Sambil mempersiapkan pesanan para pelanggan Jamilah memaparkan, bahwa kesempatan menjual sotong pangkong hanya satu tahun sekali. Hanya di bulan Ramadhan jajanan sotong pangkong begitu diminati kehadirannya.

Dengan ukuran sotong yang berbeda, harganyapun berbeda, ada paket ekonomi yang ditawarkan Jamilah berkisar Rp 5.000, semakin besar sotong yang dipesan, maka harganyapun semakin mahal bahkan per ekornya ada yang mencapai Rp 20.000 per porsinya.

Sotong PangkongUntuk memberikan pelayanan dan rasa yang terbaik Jamilah menyediakan dua menu sotong pangkong yakni usai dibakar sotong tersebut dipangkong secara tradisional hingga kelihatan empuk untuk dikunyah, menu berikutnya sebelum dibakar sotong kering tersebut digiling terlebih dahulu agar lebih lembut.

Untuk minggu pertama bulan puasa Jamilah mengakui pendapatannya berkisar Rp 350.000-Rp 400.000, dan seperti tahun lalu pada dua minggu terakhir menjelang lebaran, jajanan sotong pangkong sangat diminati atau laris manis.

Usai shalat tarawih adalah puncak kesibukan bagi Jamilah, sebab secara serentak para jama'ah masjid menyerbu warungnya memesan sotong pangkong, sehingga mengantisipasi hal tersebut Jamilah menambah tenaga pekerjanya yang terdiri dari saudaranya sendiri.

"Keuntungan dari penjualan sotong pangkong, sangat membantu perekonomian keluarga, apalagi menjelang lebaran segala kebutuhan selalu meningkat," ujar Ibu muda yang memiliki jiwa wirausaha ini.

Sotong PangkongDitempat yang sama, M. Andre warga Sungai Raya Dalam dan seorang pelanggan sotong pangkong mengakui hampir setiap tahun Ia sering menghabiskan waktunya sambil bersantai dan menikmati indahnya salah satu sudut pemandangan malam di Kota Pontianak.

Andre mengakui, sotong pangkong yang berada di sepanjang jalan Merdeka Barat tergolong lebih ekonomis, makanya tak heran jika setiap bulan Ramadhan sotong pangkong adalah makanan yang digemari oleh berbagai lapisan masyarakat.

Penulis : adi
Sumber: Harian BERKAT

Minggu, 23 Juni 2013

Susu organik, lebih sehat karena tanpa antibiotik


Susu organik, lebih sehat karena tanpa antibiotik

Ilustrasi susu. ©Shutterstock/Alexander Chaikin


Selain buah dan sayur organik, ternyata ada pula susu hasil produk organik. Susu organik biasanya dihasilkan dari sapi yang dikembangbiakkan dengan cara alami dan tanpa suntikan apapun. Simak kelebihan dari susu organik selengkapnya seperti yang dilansir dari All Women Stalk berikut ini.

Tanpa antibiotik
Salah satu ciri dari susu organik adalah sapi yang menghasilkan susu dikembangbiakkan tanpa penggunaan antibiotik. Sehingga bisa dibilang susu organik lebih menyehatkan daripada susu konvensional.

Tahan lama
Ternyata susu organik bisa bertahan lebih lama daripada susu non-organik. Sebab susu organik diproses menggunakan suhu dua kali lebih panas daripada susu biasa. Itulah sebabnya kenapa susu organik sifatnya lebih awet.

Tanpa pestisida
Rumput yang dikonsumsi oleh sapi organik tidak menggunakan pestisida. Selain itu, sapi juga tidak diberi suntik hormon sehingga mereka tumbuh secara alami. Maka dari itu, susu yang dihasilkan pun sifatnya akan lebih menyehatkan.

Penyakit jantung
Karena susu organik mengandung asam linoleat yang tinggi, minum susu organik mampu menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Asam linoleat sendiri sering dikaitkan dengan peningkatan lemak baik dalam tubuh yang mendukung kesehatan.

Menguatkan tulang
Dengan minum susu organik secara teratur, kandungan kalsium yang diperoleh tubuh pun lebih maksimal. Sehingga tulang dan gigi tentu lebih sehat dan kuat.

Bervitamin tinggi
Penelitian pernah membuktikan bahwa susu organik memiliki vitamin yang lebih banyak daripada susu biasa. Susu organik juga kaya akan asam lemak omega-3, beta-carotene, dan vitamin E.

Kebiasaan sehat
Jika sudah terbiasa minum susu organik, tubuh akan mengikuti pola makan yang lebih sehat. Dengan begitu sistem imun menjadi semakin kuat dan mampu menghindarkan tubuh dari berbagai serangan penyakit.

Itulah berbagai manfaat kesehatan dari susu organik. Jadi jangan ragu meminum dan mendapatkan seluruh khasiatnya!

Sabtu, 22 Juni 2013

Kopi atau teh, mana yang lebih baik?


 Kopi atau teh, mana yang lebih baik?

kopi dan teh. ©2013 Merdeka.com



Teh dan kopi adalah minuman terpopuler saat ini. Mereka mampu membangkitkan suasana terlebih saat nongkrong bersama teman dan keluarga. Lantas mana kah yang lebih Anda pilih, teh atau kopi? Daripada bingung simak perbedaan kopi dan teh yang dilansir magforwomen berikut.

1. Tingkat kafein
Meskipun keduanya memiliki kandungan kafein, tapi kadar kafein kopi jauh lebih besar. Sedangkan kandungan kafein dalam secangkir teh adalah sekitar 55 miligram, dalam secangkir kopi, itu bisa mencapai 125-128 miligram! Kandungan kafein dalam teh Membantu Untuk meningkatkan konsentrasi. Sementara pada kopi bisa meningkatkan kecemasan.

2 . Pencegahan kanker
Studi menunjukkan mengonsumsi teh dalam jumlah yang tepat membantu melawan kanker dan penyakit kardiovaskular. Kopi pun demikian, beberapa penelitian mengungkapkan minum kopi ampuh cegah kanker payudara kambuh serta mencegah kanker prostat.

Satu lagi penelitian menyatakan Bahwa tingkat kanker di negara-negara Asia jauh lebih rendah daripada Amerika, salah satu faktor penyebabnya karena tingginya asupan teh!

3. Menghilangkan rasa sakit
Kandungan teh membantu Anda dari gangguan inflamasi dan arthritis. Fungsi lainnya juga dapat mengurangi pembekuan darah. Kopi di sisi lain dikenal mampu untuk memberikan bantuan dari asma dan penyakit Parkinson.

4. Efek antioksidan
Baik teh dan kopi mengandung antioksidan, namun fungsinya berbeda. Pada teh, antioksidan melindungi tubuh dari radikal bebas, mengurangi stres serta kadar kolesterol dalam tubuh. Sementara antioksidan pada kopi mengatur kadar gula darah serta mencegah batu empedu.

5. Tempat asal
Produksi utama teh berasal dari Cina dan India. Sedangkan kopi diproduksi di Ethiopia dan bagian lain dari benua Afrika.

Terlepas dari perbedaan antara kopi dan teh, keduanya mempunyai manfaat baik untuk tubuh asal kita mengonsumsinya dengan bijak.

Jumat, 21 Juni 2013

Pare, sayur pahit penghambat sel kanker


Pare, sayur pahit penghambat sel kanker



Ilustrasi pare. 

Pare, buah pahit yang banyak dikonsumsi di kawasan Asia, termasuk sangat akrab bagi masyarakat Indonesia ternyata memiliki peran penting dalam melawan kanker. Hal tersebut ditemukan peneliti setelah melakukan percobaan pada tikus.
Peneliti dari University of Colorado Cancer Center menemukan bahwa jus pare bisa menghentikan perkembangan sel kanker pankreas. Pare diketahui mampu menghentikan suplai glukosa pada sel kanker. Ini sangat penting karena sel kanker membutuhkan glukosa untuk berkembang.
"Ini adalah hasil penelitian yang menarik. Banyak peneliti yang mengembangkan obat untuk menghentikan perkembangan kanker. Namun ternyata pare memiliki kemampuan alami untuk itu," ungkap peneliti Rajesh Agarwal, ketua program dari Cancer Prevention and Control, seperti dilansir oleh Huffington Post (17/03).
Peneliti menguji efek jus pare pada sel kanker pada tikus dan menemukan bahwa tikus yang mengonsumsi jus pare mengalami penurunan perkembangan kanker pankreas sebanyak 60 persen. Sebelumnya penelitian di Saint Louis University juga menunjukkan bahwa ekstrak pare bisa menghentikan perkembangan sel kanker payudara.

sumber : merdeka.com

Kamis, 06 Juni 2013

Malam-Malam di Medan



Medan merupakan kota yang majemuk. Keberagaman etnik dan budaya masyarakatnya itu tercermin dari sajian makanan yang beraneka ragam. Kelebihan itu memberi dampak positif karena citarasa makanan khasnya dapat dinikmati lidah setiap orang, bahkan pendatang. Anugerah tersebut dimanfaatkan betul oleh masyarakatnya. Hampir di setiap sudut kota kita jumpai tempat jajanan dengan konsep-konsep yang istimewa.
 Ya, Medan adalah surga makanan.

Pukul empat sore, penulis bersama rombongan baru saja tiba dari Brastagi yang dingin. Setelah rehat sejenak, kami bersiap untuk menyusuri sudut-sudut kota Medan di waktu malam. Berkeliling kota dengan becak khas kota itu sebuah pilihan yang bijak. Sebab, pengemudinya bisa menjadi pemandu yang tepercaya.

Di Medan, kita tak perlu khawatir mencari tempat untuk sekadar melepas penat. Ingin jajanan malam, pergilah ke semua sudut kota, mulai dari yang pinggiran sampai ke jantung kota. Sebagai saran, mulailah dari titik nol kota Medan, yaitu Lapangan Merdeka Medan. Di sana ada Merdeka Walk, yang juga dilengkapi dengan permainan anak-anak.


Merdeka Walk merupakan salah satu objek wisata kuliner yang menawarkan konsep ”food, fun and leisure”. Kalau tak sedang musim hujan, kita bisa menikmati santapan dalam udara terbuka, di bawah langit cerah penuh bintang. Kalau bulan sedang purnama, wah sangat eksotis.

Merdeka Walk yang dibangun oleh PT Orange Indonesia dengan dukungan Wali Kota Medan itu berada di sisi barat Lapangan Merdeka dan menggunakan lahan seluas 6.600 meter persegi. Penataannya yang modern plus suasana asri dan sejuk karena masih terjaganya kelestarian pepohonan yang tumbuh di sekitarnya, akan membuat kita betah berlama-lama sembari menikmati sajian aneka hidangan mulai dari masakan tradisional, China, atau Barat.

Malam itu, sekitar pukul 20.00, kami sampai di tempat makan yang dikenal sebagai lambang gaulnya kota Medan. Merdeka Walk memang berbeda dari kebanyakan mal. Kalau umumnya mal modern berdiri garang menjulang ke angkasa, bangunan Merdeka Walk membentang melebar di atas tanah terbuka, tanpa penyejuk udara, dan menyediakan tempat berjalan kaki yang luas.

Akses menuju kawasan itu pun cukup mudah. Kendaraan umum hilir-mudik di depan Merdeka Walk. Yang membawa kendaraan pribadi bisa leluasa memarkir kendaraan. Sebab, tempat parkir kawasan itu mengelilingi Lapangan Merdeka.

Karena berada di tempat terbuka dan cukup luas, Merdeka Walk terasa lega dan lapang. Apalagi berada di jantung kota yang punya sejumlah bangunan tua. Sembari menunggu pesanan makanan datang, kita bisa melemparkan pandangan ke arah bangunan tua, saksi bisu perkembangan kota itu.

Di depan Merdeka Walk, di seberang jalan, beberapa gedung bersejarah berdiri kukuh dengan masih menyisakan arsitektur khas Belanda setelah renovasi di sana-sini, seperti Gedung PT London Sumatra, Gedung Wali Kota Medan, Hotel Darma Deli, dan Gedung Kantor Pos.

Merdeka Walk juga dekat dengan Menara Air Tirtonadi (yang merupakan ikon kota Medan) dan Titi Gantung, sebuah jembatan di atas rel kereta api, serta kawasan Kesawan, yang juga memililiki bangunan dan rumah-rumah toko tua seperti yang bisa ditemukan di Pecinan dan Kota Lama Semarang.

Kawasan Kesawan sebenarnya lebih dulu diorbitkan Pemerintah Kota Medan sebagai pusat jajanan malam Kota Medan. Satu jalan sengaja ditutup dan digunakan sebagai tempat orang menjajakan makanan atau yang biasa disebut sebagai Kesawan Square.

Agak jauh dari Lapangan Merdeka, masih ada beberapa bangunan bersejarah, seperti Masjid Raya Medan dan Istana Maimun. Istana ini masih mempertahankan tradisi membagi-bagikan bubur khasnya itu kepada jamaah setiap Ramadan.

Berkeliling kota Medan tidak lengkap kalau kita tidak menyusuri jalan Ahmad Yani yang merupakan kawasan Pecinan di Medan. Berada pada inti kota yang dulu dikenal dengan nama ”Kesawan”, jalan tersebut merupakan daerah pertokoan dan pusat bisnis pada siang hari, dan pada malam hari menjadi tempat berjualan berbagai jenis makanan khas kota. Jika Yogyakarta memiliki Malioboro dan Bandung punya Braga sebagai kawasan yang menjadi ciri khasnya, maka warga Medan boleh berbangga diri dengan Kesawan sebagai ikon baru yang menjadi ciri khas kota.

Selain kawasan Kesawan Square yang mulai kalah bersaing dengan Merdeka Walk, di sana terdapat bangunan bangunan tua yang bersejarah. Ada sebuah bangunan rumah etnis kuno dengan pintu gerbang yang besar dan berpintu kayu tua dan dua lampu lampion tergantung menyala indah di depannya. Nuansa Pecinan seperti terwakili oleh rumah tersebut.

Rumah siapa itu? Rumah itu peninggalan Tjong A Fie. Bangunannya indah.Bentuk pintu gerbangnya terlihat etnikal, dengan ukir-ukiran khas China. Pun lampionnya, tergantung anggun, seperti di film-film silat Mandarin zaman dulu.

Yang pasti, Kesawan betul-betul masih membawa napas Kota Medan zaman dulu, ditandai dengan bangunan-bangunan lama berarsitektur perpaduan gaya Tionghoa dan kolonial Belanda. Beberapa bangunan yang menjadi ciri khas Kota Medan terdapat di area ini, termasuk rumah Tjong A Fie, jutawan tembakau di tahun 1910.

Siapa Tjong A Fie? Dia adalah Mayor China di Medan, seorang miliarder pertama di Sumatera. Hingga kini namanya terus dikenang di Kota Medan, meski dia sudah meninggal pada tahun 1921. Pada Tahun 1870 Tjong A Fie dan kakaknya, Tjong Yong Hian meninggalkan Desa Moy Hian, Kanton di daratan China untuk merantau ke Tanah Deli sebagai kuli kontrak di perkebunan Tembakau.

Kakak beradik ini sangat jeli melihat peluang bisnis. Pada suatu kesempatan mereka tinggal menetap di ibu kota Labuhan Deli dan membuka kedai dengan nama Ban Yun Tjong. Tjong A Fie tahu betul kebutuhan kuli-kuli China dan perantau lainnya yang baru tiba di Tanah Deli sehingga dalam waktu singkat saja dia sudah jadi kaya raya. Keberhasilan usahanya semakin bertambah.

Sampai saat ini bangunan tua bersejarah yang berada di areal Kesawan adalah merupakan tempat tinggal keluarga Tjong A Fie dan keturunannya yang kali pertama dibangun di kawasan tersebut. Gedung tua ini menggambarkan budaya sekaligus keuletan kelompok etnis Tionghoa yang sejak ratusan tahun menetap di Tanah Deli. Gedung tua yang berada di Kesawan (Tapekongstraat) ini milik Tjong A Fie, sahabat dekat Sultan Deli.

Jangan Lupa Bika Ambon dan Durian

Orang bilang, kita belum bisa dikatakan pergi ke Medan kalau belum makan bika Ambon. Itu memang oleh-oleh khas kota tersebut selain sirup markisa dan terong Belanda. Pusat jajanan yang menjajakan semua cangkingan itu ada di Jalan Mojopahit. Di sana berjajar toko penjual bika Ambon.

Jika naik bentor (becak motor), kita tinggal bilang mau ke Jalan Mojopahit, maka pengemudinya langsung tahu yang kita maksud. Para sopir bentor itu sudah punya langganan masing-masing karena mereka akan mendapatkan fee dari toko yang mereka rujuk.

Konon, bika Ambon paling enak dijual di toko jajanan Zulaeha. Penulis meluncur ke sana dengan bentor. Di situ, ada beberapa macam bika Ambon. Ada yang standar, rasa cokelat, pandan, dan keju. Yang tidak sempat untuk mampir ke sentra bika Ambon, dapat membeli oleh-oleh itu di toko-toko dekat hotel maupun beberapa pertokoan di bandara.

Setelah beroleh bika Ambon, rasanya sudah tiba saatnya untuk berburu buah durian. Yup, buah berduri asal Medan ini memang terkenal di seantero negeri. Apalagi tatkala musim durian telah tiba, harganya bisa jauh lebih murah lagi dibanding saat belum musimnya. Musim buah durian biasanya pada bulan November sampai Februari.

Nah, untuk menikmati rasa buah yang manis dengan ada rasa pahitnya ini kita tak perlu repot karena banyak penjualnya di sejumlah ruas jalan Kota Medan. Namun tempat yang paling pavorit antara lain Jalan Iskandar Muda (Pasar Pringgan), Jalan Bogor di persimpangan Jalan Semarang, Jalan Pelajar, dan masih banyak lagi sentra buah durian. Di Jalan Pelajar ini sering kali puluhan mobil pikap menurunkan buah durian dari berbagai daerah di Sumatera Utara. Para pedagang durian umumnya mengambil durian dari mobil itu sebelum dijual kembali.

Untuk harga satu buah durian, kita bisa dapatkan hanya dengan Rp 4-10 ribu saja. Rasanya? Jangan ditanya. Jangan ragu-ragu menjadikan durian sebagai oleh-oleh keluarga di rumah. Mereka menyediakan boks-boks dalam berbagai ukuran. Ada yang kecil, sedang, dan besar.

Soal harga tentu bervariasi sesuai dengan bentuk boks. Untuk boks kecil mereka mematok harga Rp 100 ribu, boks sedang Rp 150 ribu, dan boks besar Rp 200 ribu. Itu semua masih bisa kita tawar. Semakin pintar menawar, pasti semakin murah harganya.

Mereka pun memberikan jasa gratis mengepak boks tersebut menjadi rapi. Rapat dan sangat kedap udara agar bau durian tidak keluar membaui lingkungan sekitar. Karena memang buah Durian dilarang dalam perjalanan dengan pesawat udara, maka kita harus pandai untuk mengepak agar baunya tidak ke mana-mana. Boks digulung rapat-rapat dengan lakban sebelum dimasukkan ke dalam plastik yang telah di isi irisan daun pandan. Setelah itu boks dimasukkan ke dalam kardus yang juga ditaburi bubuk kopi. Dengan demikian, aroma buah durian sudah tidak dapat lagi dibaui orang yang ada di sekitarnya.

Sumber: SuaraMerdeka
foto : tripadvisor.com, tirong, bakeryindonesiamag, pemkomedan, kun.co.ro

12 Tips Diving yang Aman & Menyenangkan




Scuba pada dasarnya adalah olahraga yang beresiko tinggi. Akan tetapi, Anda bisa melakukannya dengan seru, menyenangkan, aman dan bebas dari accident, dengan mengikuti beberapa safety rules.

► Ikuti pelatihan scuba diving dan dapatkan qualification dari agen yang terdaftar.

► Dapatkan pemeriksaan medis dan lakukanlah tes renang sebelum melakukan aktifitas ini.

 ► Setelah mendapatkan kualifikasi,janganlah pergi menyelam di tempat yang berbahaya, di mana Anda belum memiliki kemampuan ataupun kualifikasinya, seperti gua dasar taut, atau shipwreck diving, yang memerlukan special training.

► Jangan pernah pergi menyelam seorang diri. Cari teman untuk menyelam bersama Anda.

► Simak dan ikuti petunjuk yang diberikan oleh person in charge saat trip menyelam Anda.

► Periksa equipment dengan cermat dan pastikan fungsi kerja masing-masing peralatan,terutama bila peralatan itu semua Anda sewa.

► Cari tahu tentang cuaca di tempat dive tersebut sebelum pergi menyelam. Pastikan bahwa suhu air dan kondisi cuaca cukup aman untuk melakukan penyelaman. Bergegaslah ke tepi bila mendengar atau melihat badai mendekati.

► Lindungi kulit dengan waterproof sunscreen yang mengandung setidaknya 15 SPF (Sun Protection Factor)

► Minum air sebanyak-banyaknya dan sesering mungkin, walau Anda tidak merasa haus. Dan ketahuilah pula tandatanda dehidrasi.

► Selain itu, kenali tanda-tanda heat exhaustion dan cara penanggulangannya

► Kenalilah juga ciri-ciri dari hypothermia dan, tentunya, berikut cara penanggulangannya.

► Gunakanlah sun glasses untuk melindungi mata dari sinar matahari. Pilih kacamata hitam yang bisa menyerap setidaknya 90 persen dari sinar ultraviolet.

Tips ini bukan satu-satunya panduan! Masih banyak yang perlu Anda perhatikan untuk menikmati aktifitas yang satu ini dengan aman.Gunakanlah akal sehat Anda,all the time.Have fun!

Sumber: Majalah Tamasya

Rabu, 05 Juni 2013

Surga Mutiara di Jepang


Mikimoto Pearl IslandSelasa sekitar pukul 15.15, tampak tiga perempuan berusia sekitar 20 tahun berada dalam sebuah perahu yang dikemudikan seorang pria. Mereka mengenakan pakaian serba putih yang menutupi tubuh, mulai dari kaki hingga kepala. Tidak lama kemudian satu demi satu perempuan itu terjun ke dasar laut yang memiliki kedalaman enam meter.

Selang beberapa menit berikutnya mereka muncul di permukaan sambil menunjukkan mutiara yang baru saja mereka ambil dari dasar laut. Mutiara tersebut lalu mereka masukkan ke dalam kotak khusus dari kulit kayu. Aktivitas itu mereka lakukan beberapa kali selama lebih kurang 30 menit.

Itulah demo yang diperlihatkan perempuan di Mikimoto, Jepang, tentang cara mengambil mutiara. Mikimoto berada di Prefektur (setingkat provinsi di Indonesia) Mie, yang terletak pada 150 kilometer arah barat Nagoya.

Mikimoto Pearl IslandMikimoto merupakan salah satu basis industri mutiara terbesar di Jepang, mulai dari proses produksi bahan baku dalam laut hingga pengolahan menjadi barang perhiasan bernilai tinggi. Semua pengerjaannya dilakukan secara manual. Kegiatan itu sudah berkembang selama lebih dari 100 tahun, mulai awal tahun 1890-an dan terus berlangsung hingga saat ini.

Perhiasan mutiara yang dihasilkan berkualitas tinggi dan sangat beragam.

Mutiara dari Mikimoto mulai mendunia sejak tahun 1937. Saat itu para pengusaha dari daerah tersebut mengikuti sebuah pameran yang digelar di Paris, Perancis. Penampilan perdana itu langsung memukau peserta sehingga sejak itu pula permintaan terus meningkat.

”Hingga saat ini mutiara Mikimoto selalu diburu penggemar dari seluruh penjuru dunia. Selain memesan melalui distributor, tidak sedikit pula yang langsung datang ke sentra produksi dan pengolahan di Mikimoto,” kata Noboru Shibahara, Manajer Mikimoto Pearl Island.

Jumlah pengunjung di Mikimoto Pearl Island berkisar 300.000 orang per tahun. Sekitar 30.000 orang di antaranya berasal dari luar Jepang, yakni Amerika Serikat, Eropa, dan Asia. Khusus pada musim liburan, seperti Agustus, pengunjung bisa mencapai 3.000 orang per hari. ”Sekitar 70 persen pengunjung pasti membeli perhiasan mutiara,” ujar Noboru.

Mikimoto Pearl IslandMikimoto Pearl Island berada di sebuah pulau kecil yang luasnya sekitar satu hektar. Di sana khusus dibangun ruang pameran, museum, toko, restoran, dan pusat pertunjukan teknik pengambilan mutiara dari dasar laut.

Di kawasan itu terdapat banyak pulau kecil dengan laut yang sangat jernih. Mutiara yang diolah diperoleh dari pencarian di dasar laut, dan sebagian lagi merupakan hasil budidaya masyarakat setempat.

Untuk menghubungkan pulau sentra industri mutiara Mikimoto dengan pulau terdekat yang merupakan pusat kota Toba dibangun sebuah jembatan penyeberangan mewah dilengkapi dengan tangga berjalan. Jembatan ini hanya untuk pejalan kaki.

Garap Indonesia


Pengambilan mutiara dari dasar laut hanya dilakukan kaum perempuan. Alasannya, perempuan dinilai mempunyai kadar lemak lebih rendah daripada laki-laki sehingga memiliki napas yang cukup panjang serta mampu bertahan lebih lama di dasar laut saat mencari mutiara yang terbaik.

”Ini keyakinan masyarakat kami dan sudah terbukti selama puluhan tahun dalam usaha budidaya dan pencarian mutiara di dalam laut di sini,” jelas Yuya Iwasaki, staf senior pada kantor pemerintahan Provinsi Mie.

Mikimoto Pearl IslandNamun, dia juga mengakui pilihan menggunakan tenaga kerja perempuan dalam pencarian mutiara juga tidak terlepas dari tradisi yang berkembang di Jepang sejak ribuan tahun silam. ”Dalam tradisi masyarakat Jepang yang berkembang sejak dulu kaum perempuan yang lebih dominan bekerja. Tradisi ini masih berkembang dalam sejumlah aktivitas, seperti pencarian mutiara,” ujar Yuya.

Seiring permintaan perhiasan mutiara Mikimoto yang semakin mendunia, pasokan bahan baku lokal dirasakan tidak cukup memenuhi kebutuhan itu. Maka, sejak belasan tahun silam industri setempat mulai mengimpor bahan baku dari sejumlah negara, seperti Australia dan Thailand.

Tanpa menyebutkan jumlahnya, menurut Noboru, volume impor cenderung meningkat. ”Kami harus konsisten memenuhi permintaan pasar. Jadi, tidak ada pilihan lain bagi kami selain mengimpor bahan baku. Indonesia adalah salah satu wilayah potensial mutiara yang ingin digarap optimal,” ujar Noboru.

Mikimoto Pearl IslandAkuarium Toba

Wisatawan yang berkunjung ke Pulau Mikimoto tak akan dibuat jenuh dan bosan. Tak jauh dari lokasi itu berdiri Akuarium Toba, sebuah gedung besar yang mengoleksi 850-900 jenis ikan air laut dan air tawar yang tergolong langka di dunia.

Dalam gedung yang beroperasi sejak 15 Mei 1955 itu dibangun 850-950 unit akuarium dalam berbagai bentuk dan ukuran mengoleksi hingga 30.000 ekor ikan. Semua ikan itu rata-rata berusia lebih dari 25 tahun. Ikan duyung, misalnya, sudah berusia 35 tahun.

”Banyak masyarakat Jepang dan dunia hanya mengetahui nama ikan tertentu, tetapi belum melihat dari dekat bentuk dan modelnya. Akuarium Toba menawarkan peluang untuk melihat langsung ikan-ikan langka,” kata Yukiyasu Nakaseko dari Departemen Pelayanan Akuarium Toba.

Mikimoto Pearl IslandSelama ini Akuarium Toba dan Mutiara Mikimoto selalu dijadikan satu paket dalam promosi wisata. Kedua obyek itu didukung pula sejumlah hotel yang menawarkan spa air panas alam serta suasana alam pegunungan, seperti Misugi Resort Hotel. Dengan demikian, wisatawan menikmati banyak suasana menarik selama berkunjung ke wilayah Mie.

”Mutiara Mikimoto, Akuarium Toba, serta Misugi Resort Hotel dan Spa berbeda pemiliknya. Tetapi, kami selalu bersinergi dalam melakukan promosi dan menjaring wisatawan. Itulah sebabnya, bisnis-bisnis kami selalu tetap eksis,” kata Noboru Shibahara.

Penulis : Jannes Eudes Wawa
Sumber: KOMPAS.com

Selasa, 04 Juni 2013

6 Minuman yang Bikin Awet Muda



Air putih (Corbis)

VIVALife - Bukan hanya sayur dan buah yang bisa memberikan keajaiban untuk kulit agar senantiasa awet muda. Minuman yang Anda konsumsi sehari-hari, juga bisa bermanfaat meremajakan kulit.
Bukan hanya air putih, minuman seperti kopi, teh, susu, juga cokelat panas mampu mencegah terjadinya penuaan dini.

Seperti dikutip laman Shine, Sabtu, 28 Juli 2012, seorang dermatolog di Mount Kisco, New York, David E. Bank, MD mengungkapkan bahwa minum air putih bukan hanya bermanfaat mengusir rasa haus. Konsumsi air putih secara teratur juga mampu melembabkan dan mempercantik kulit.

"Menjaga kadar hidrasi dalam tubuh dengan mengkonsumsi banyak air putih bisa membuat kulit Anda tampak lebih berkilau. Air putih sangat baik diminum saat alarm berbunyi, saat bangun tidur, dan sebelum tidur," katanya.

Ingin tahu lebih jauh soal manfaat minuman lainnya yang bisa membuat kulit awet muda, simak yang berikut ini:

KOPI

Berbicara mengenai kopi, banyak orang yang masih berpendapat bahwa kopi buruk bagi kesehatan. Sebenarnya hal itu tidak sepenuhnya benar. Kopi, asalkan dikonsumsi secara bijak, sebenarnya justru bermanfaat bagi kesehatan.

Menurut Harvard Women’s Health, konsumsi kopi beberapa cangkir sehari dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2, pembentukan batu ginjal, kanker usus besar, penyakit parkinson, kerusakan fungsi hati (sirosis), penyakit jantung serta menghambat penurunan daya kognitif otak. Menikmati secangkir kopi, akan lebih baik jika dilakukan pada saat sarapan.

GREEN TEA

Penuaan dini bisa disebabkan oleh radikal bebas. Pemicu datangnya radikal bebas ini masuk ke dalam tubuh kita karena sering merokok, radiasi sinar matahari, dan polusi. Antioksidan merupakan zat yang dikenal sebagai musuh penuaan. Ia diibaratkan senjata yang mampu melawan musuh tubuh sehingga melindungi kita dari kerusakan sel dan jaringan tubuh.
Sebenarnya tubuh kita telah memiliki antioksidan alami yang melumpuhkan radikal bebas tersebut yang dikenal dengan enzim SOD (Super Oksida Dismutase) dan glutathione. Namun sayangnya, seiring bertambahnya usia, tubuh memerlukan antioksidan dari luar tubuh, yang dapat kita peroleh melalui makanan yang mengandung vitamin E, Vitamin C, dan beta karoten (prekursor Vitamin A).

Selain vitamin-vitamin tersebut, antioksidan lain yang terbukti ampuh melawan radikal bebas yaitu polyphenol, yang bisa kita dapatkan dari secangkir teh hijau. Hasil studi di Jepang terhadap 8.500 orang telah membuktikan bahwa konsumsi teh hijau jangka panjang dapat meningkatkan usia hingga 82 tahun pada wanita dan 76 tahun pada pria.

COKELAT PANAS

Secangkir cokelat panas tak hanya nikmat tapi juga bikin awet muda. Sebab cokelat merupakan sumber antioksidan yang populer saat ini, yaitu flavonoid. Flavonoid juga dapat ditemukan dalam teh dan anggur merah.

Flavonoid berfungsi sebagai pelindung kulit terhadap sinar matahari dan peradangan. Zat ini juga menghambat penuaan kulit serta dapat menjaga kesehatan jantung.

RED WINE

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Harvard Medical School membuktikan bahwa anggur merah atau red wine berkhasiat membuat kulit dan otot tetap awet muda. Selama ini, mengkonsumsi red wine memang dipercaya ampuh menurunkan kolesterol dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Namun ternyata red wine memiliki khasiat yang lain, yaitu membuat peminumnya tetap awet muda.

Sebuah senyawa yang disebut pada resveratrol (yang juga terdapat pada buah anggur merah) terbukti ampuh dalam memberi stimulasi pada gen dan membuat sel-sel tubuh bertahan lebih lama. Para ahli medis pun menyimpulkan bahwa mengonsumsi red wine secara teratur mampu membuat kulit dan otot menjadi tampak lebih muda dan segar.

SUSU

Susu, bukan hanya baik diminum sebelum Anda tidur. Dan, selain alasan kesehatan, susu menjadi salah satu sumber kecantikan bagi wanita. Ratu Mesir, Cleopatra, adalah salah satu wanita cantik yang menggunakan susu sebagai bahan kencantikannya. Para wanita Yunani juga telah lama dikenal menggunakan yoghurt sebagai bahan kecantikan.

Tak heran, berbagai jenis perawatan wajah dan tubuh menawarkan kandungan susu untuk mempertahankan awet muda dan kecantikan alami.

Susu dapat digunakan untuk mengobati luka bakar karena adanya sifat anti-inflamasi. Susu juga mengandung vitamin A, D, E yang merupakan vitamin yang diperlukan untuk membuat kulit awet muda.
Sumber: http://life.viva.co.id/news/read/339568-6-minuman-yang-bikin-awet-muda

Baturaden






Kawasan Loka Wisata Baturraden terletak dekat kota Purwokerto, kurang lebih 15 kilometer kearah utara kota. Berada dikaki Gunung Slamet, tak heran bila udara sejuk dan segar ikut menambah daya tarik tersendiri untuk dikunjungi selain pemandangan alam kota purwokerto yang bisa dinikmati dari ketinggian 673m. Selain itu, objek wisata ini memiliki beragam pesona wisata, sebutlah dari air terjun, pemandian air panas, kolam renang dengan papan luncurnya yang berliku-liku, arena mainan anak, hingga kebun/taman binatang yang berisi binatang-binatang aneh/langka. Terdapat beberapa air terjun pada objek wisata ini, dimana air yang mengalir cukup deras diantara bebatuan cadas sungai yang membelah kawasan ini. Salah satunya merupakan tempat favorit bagai pengunjung karena berada dilokasi terbuka dengan genangan/tampungan air yang tidak begitu dalam, sangat cocok untuk untuk bermain air bagi tua dan muda.

Pemandian air panas yang ada juga terbagi menjadi dua bagian, yakni pemandian yang terletak dalam ruangan tertutup dan berada lebih dekat dengan pintu gerbang, atau pemandian air panas yang terletak +/- 500 meter dari pintu gerbang yang berupa sebah kolam pemandian terbuka dengan tiga buah pancuran air panas sehingga dikenal dengan sebutan pancuran telu (jawa, telu=tiga). Untuk mencapai pemandian pancuran telu ini, pengunjung mesti berjalan dulu kebagian dalam atau sisi lain dari bukit/lembah yang ada pada lokasi ini. Meskipun pemandian air panas pancuran telu ini berada ditempat terbuka, pengunjung mesti membayar uang lagi untuk masuk ke lokasi tersebut.

Didalamnya, terdapat pula petilasan mbah tapa angin yang konon dipercayai sebagai penemu pertama kawasan ini. Petilasan Mbah Tapa Angin ini berupa sebuah ceruk kecil mirip gua dengan bagian dalamnya sudah dilapisi dengan keramik putih. Bau dupa dan wangi bunga sesaji mendominasi ruangan ini, menghadirkan nuansa mistik yang tidak semua orang menyukainya. Nampaknya petilasan ini masih sering digunakan oleh penduduk sekitar atau pengunjung, untuk bersemedi atau "ngelap berkah".

Seperti layaknya pemnadian air panas lainnya, air pancuran telu dipercaya mengandung mineral-mineral yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit atau rematik. Warna batu yang coklat kemerah-merahan menunjukkan setidaknya air yang ada, kaya akan unsur belerang. Sebuah papan peringatan disalah satu sudut lokasi ini, berisi tulisan peringatan demi kesehatan, agartidak berendam lebih dari 15 menit. Bila pengunjung sudah selesai berendam air panas, bisa beralih mandi dibawah pancuran air dingin yang juga tidak jauh dari lokasi perendaman.

Secara keseluruhan, kawasan wisata baturaden memang cocok untuk sarana rekreasi keluarga, maupun terapi penyakit melalui air panas. Jalan menuju kelokasi wisata ini dari kota purwokerto berupa aspal mulus, sehingga bisa ditempuh dengan berbagai jenis kendaraan. Jadi bila anda berkunjung ke Purwokerto, tidak adanya untuk singgah sejenak untuk berwisata di baturaden.

Legenda tentang Baturaden. Pada jaman dahulu, di sebuah Kadipaten hiduplah seorang pembantu yang bernama Suta. Pekerjaan atau tugas sehari-hari Suta adalah merawat kuda milik sang Adipati. Setelah selesai mengerjakan tugas, biasanya Suta berjalan-jalan di sekitar Kadipaten. Maksudnya, ia ingin lebih mengenal tempatnya bekerja.

Suatu sore, seperti biasanya Suta sedang berjalan-jalan di sekitar tempat pemandian atau disebut Taman Sari. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh suara jeritan wanita. Suta segera mencari arah jeritan tadi.

Akhirnya ia tiba di dekat sebuah pohon besar. Dilihatnya putri adipati menjerit di bawah pohon. Didekatnya ada seekor ular yang sangat besar sedang bergantung, mulutnya menganga siap untuk menelan putri yang sedang ketakutan. Suta sendiri sebenarnya sangat takut melihat ular tersebut.

Namun melihat keadaan putri adipati yang pucat ketakutan itu, timbul keberaniannya untuk membunuh ular tersebut. Diambilnya bambu yang cukup besar, dipukulnya kepala ular tersebut berkali-kali. Ular itu menggeliat kesakitan dan tidak lama kemudian, ular tersebut diam tidak bergerak.

Sejak peristiwa itu, putri adipati semakin akrab dengan Suta. Bahkan keduanya kini telah merasa saling jatuh hati dan berencana meningkatkan hubungan mereka ke tali pernikahan.

Hubungan kedua insan yang saling mencintai itu, akhirnya diketahui sang adipati, maka adipati menjadi murka. "Dia hanya seorang batur! Sedangkan dirimu adalah seorang raden, putri seorang adipati. Kau tak boleh menikah dengannya anakku!" kata sang adipati.

Mendengar kata-kata ayahnya, sang putri sangat sedih hatinya. Apalagi ketika mendengar kabar bahwa Suta dimasukkan penjara bawah tanah oleh sang adipati. Kesalahan Suta ialah karena berani melmar putri seorang adipati, yang berbeda derajat dan martabatnya di antara mereka.

Di dalam Penjara, Suta tidak diberi makan dan minum, bahkan ruang penjaranya digenangi air setinggi pinggang. Akibatnya Suta terserang penyakit demam. Mendengar kabar keadaan Suta, sang putri bertekad untuk membebaskan kekasihnya itu.

"Emban, aku harus bisa membebaskan Kang Suta. Kasihan dia, dahulu ia menolong saya. Saya telah berhutang nyawa kepadanya. Bantulah aku, Emban." kata sang putri kepada pengasuhnya.

Pengasuh tersebut mengetahui perasaan sang putri. Dia juga merasa iba mendengar keadaan Suta yang sedang sakit di penjara. Maka pengasuh tersebut diam-diam menyelinap di penjara bawah tanah. Akhirnya ia berhasil membebaskan pemuda malang itu dan dibawanya ke suatu tempat. Di sana sang putri telah menunggu dengan seekor kuda.

Kemudian dengan menunggang dengan seekor kuda, mereka berboncengan pergi meninggalkan Kadipaten. Dalam perjalanan keduanya menyamar sebagai orang desa, sehingga tidak dikenali orang.

Setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh, sampailah keduanya di tepi sebuah sungai. Mereka beristirahat sejenak untuk melepas lelah. Sang putri merawat Suta yang masih sakit.

Berkat kesabaran dan ketelatenan sang putri merawat Suta dan beberapa hari kemudian pemuda itu akhirnya sembuh seperti sediakala.

Karena tempat mereka berhenti dirasa cocok bagi mereka. Maka keduanya memutuskan untuk menetap disana. Tempat tersebut kemudian dikenal dengan nama Baturaden, yang berarti Batur dan Raden.

Penulis : Silhouette
Fotografer : Silhouette
Lokasi : Baturaden, Banyumas
Sumber : navigasi.net

Pria Lajang Lebih Rentan Meninggal Karena Kanker




 
 
 Pola hidup pria yang sudah menikah menjadi lebih sehat, dimana mereka tidak lagi merokok dan menenggak minuman beralkohol.
Masak-masak sendiri, makan-makan sendiri, cuci baju sendiri, tidur pun sendiri...Tentu masih ingat lagu yang didendangkan pedangdut senior Caca Handika ini bukan? Lagu yang menceritakan pria lajang yang kesepian dan belum menikah. Ternyata resiko menjadi pria lajang bukan itu saja, tetapi berdasarkan sebuah penelitian, pria lajang juga rentan terserang penyakit kanker.

Ya, banyak alasan untuk para lajang melangkah ke jenjang pernikahan. Tak hanya alasan mencari kebahagian dan ketentraman jiwa saja, ternyata menikah juga bisa menjadikan kesehatan fisik dan mental menjadi lebih baik. Maka jangan heran bila pria lajang resiko terkena kanker sangat besar ketimbang pria yang sudah memiliki istri.


Hasil itu sesuai dengan penelitian yang dilakukan University of Oslo, Norwegia terhadap 440 ribu pria dan wanita. Dalam penelitian itu ditarik keseimpulan bila pria yang melajang dan tidak menikah beresiko terkena penyakit kanker dari pada pria yang sudah menikah.
Sekitar 40 tahun lalu, para peneliti juga melakukan penelitian terhadap sejumlah kematian karena kanker. Hasilnya baik pria dan wanita yang belum menikah akan sering meninggal dengan penyakit seperti kanker paru-paru, prostat dan payudara.
Presentasi angka kematian pada responden pria yang belum menikah sebesar 18-35 persen. Angka ini dua kali lebih tinggi ketimbang angka kematian responden wanita yang belum bersuami, yakni 17-22 persen.
Para peneliti menjelaskan, turunnya resiko para pria atau wanita yang sudah menikah akan penyakit kanker karena pola hidup mereka berubah menjadi lebih baik setelah memiliki pasangan. Mereka yang sudah menikah, rata-rata sudah tidak lagi menjadi perokok berat dan menenggak minuman beralkohol. Meski pun ada sebagian kecil yang masih melakukannya. Seperti diketahui, rokok dan minuman beralkohol adalah dua barang yang memicu penyakit dan gangguan mental.
Selain itu, mereka yang sudah menikah juga sering mendapatkan dukungan dari pasangan selama mereka mendapatkan kesusahan dan tekanan mental.
 
sumber: http://jelajahfakta.blogspot.com/2012/09/pria-lajang-lebih-rentan-meninggal.html

Awas, Memeluk Hewan Mati Tularkan Infeksi Mematikan!


 


Loading image... 
Hewan peliharaan menjadi salah satu sahabat terbaik bagi manusia. Anda mungkin merasa sangat sedih, ketika kehilangan mereka. Namun, mencium hewan peliharaan yang sudah mati bisa meningkatkan risiko penularan penyakit.


Infeksi Pasteurella multocida merupakan penyakit yang bisa mengancam nyawa manusia. Dalam jurnal Clinical Infectious Diseases, Dr Joseph Myers membahas tiga kasus tentang pemilik hewan peliharaan yang terjangkit bakteri mematikan setelah memeluk hewan yang sudah mati.

Manusia yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah sangat berisiko terserang Pasteurella multocida, sebagaimana dilansir Mother Nature Network. Biasanya, wanita lebih sering melakukan kontak dengan hewan peliharaan mereka. kebiasaan ini cenderung meningkatkan peluang mereka terinfeksi bakteri mematikan.

Mereka yang terinfeksi mengalami gejala, seperti demam, menggigil, sakit tenggorokan, dan kesulitan bernapas. Anda harus segera mencari bantuan medis, jika mengalami gejala tersebut setelah memeluk hewan mati.
mjm sumber:http://www.memobee.com/index.php?do=c.every_body_is_journalist&idej=6053Ditulis oleh Adrian Marnoto

Sabtu, 01 Juni 2013

Inilah 8 Penelitian Unik Tentang Cinta,cekidot




1. Pria Lebih Menyukai Wanita yang diputuskan Pacarnya
Penemuan dari University of Michigan menyebutkan bahwa pria lebih tertarik mendekati wanita yang dicampakkan kekasihnya. Para ahli berspekulasi, ketika pria yang berinisiatif memutuskan hubungan, hal itu akan menunjukkan dominasinya terhadap lawan jenis. Dengan demikian, pria akan menganggap wanita yang diputuskan akan lebih mudah dikontrol.

2. Anda Bisa Mendeteksi Tukang Selingkuh dari Suaranya
Dalam sebuah studi, para peneliti meminta sekitar 120 pria dan wanita untuk menyuarakan huruf vokal dengan nada yang berbeda-besa. Dari hasil penelitian diketahui, wanita cenderung mengasosiasikan suara rendah pria dengan perilaku berselingkuh. Sementara bagi responden pria, wanita bernada tinggilah yang suka selingkuh. Meskipun aneh, hasil penemuan tersebut dianggap masuk akal dalam perspektif biologis. Nada yang lebih rendah, berarti memiliki level testosteron yang tinggi. Dengan level hormon testosteron yang tinggi membuat pria cenderung tidak pilih-pilih dalam menentukan pasangan (baca: mudah jatuh cinta).

3. Pria Dandan Lebih Lama daripada Wanita
Penelitian yang dilakukan Travelodge --perusahaan jaringan hotel raksasa-- menemukan bahwa pria bisa menghabiskan waktu rata-rata 81 menit per hari untuk merawat tubuh, seperti membersihkan, menyegarkan dan melembabkan wajah, bercukur, menata rambut dan memilih pakaian. Sementara wanita hanya memerlukan waktu 75 menit sehari untuk menata rambut, memilih pakaian dan memakai make-up.

4. Wanita Lebih Mudah Mengingat Sesuatu Jika dikatakan dengan Suara yang Dalam
Wanita bisa lebih akurat mengingat sebuah objek, jika objek tersebut diperkenalkan oleh pria dengan suara yang dalam. Studi yang dilakukan David Smith dan timnya dari University of Aberdeen, Inggris, menunjukkan bahwa suara pria yang dalam dan rendah lebih maskulin dan penting baik dalam pemilihan pasangan maupun akurasi memori pada wanita.

5. 75% Wanita Habiskan Rp 7 Juta Saat Patah Hati
Berdasarkan survei yang dilakukan situs belanja online di Inggris bernama Superdrug, 75% wanita menghabiskan US$ 782 atau sekitar Rp 7 jutaan untuk mengubah penampilannya setelah putus cinta. Penelitian itu mengikutsertakan 2.000 responden wanita. Lebih dari setengah responden mengungkapkan mereka segera pergi ke salon untuk mendapatkan gaya rambut baru, manicure dan pedicure, membeli pakaian dan make-up, bahkan mendaftarkan diri ke pusat kebugaran. Wanita menganggap kekasihnya mencampakkannya karena mereka kurang menarik sehingga berbagai langkah perawatan diri dilakukan.

6. 48% Pria Putuskan kekasih karena Gemuk
Ternyata sekarang ini cukup banyak pria yang mementingkan penampilan fisik wanita. Hal itu terbukti dari survei terbaru, 48% pria mengaku mencampakkan wanitanya yang gemuk. Survei yang dibuat oleh situs AskMen dan Cosmpolitan tersebut diikuti oleh 70 ribu orang di Amerika Serikat. Dari survei itu terungkap pria benar-benar tidak menerima jika pasangannya mengalami kenaikan berat badan.

7. Wanita dengan Karir Sukses Lebih Mudah Berselingkuh
Penelitian dilakukan Joris Lammers, profesor dari Tilburg University di Belanda. dia mempelajari perilaku lebih dari 1.500 pembaca majalah bisnis, mulai dari jabatan paling tinggi sampai rendah. Hasilnya, Joris menemukan bahwa wanita yang menduduki jabatan tinggi di kantornya tertarik pada tantangan dan risiko tinggi. Berselingkuh, jadi salah satu cara untuk memenuhi 'hasrat' tantangan tersebut. Penyebabnya bukan karena rendah-tingginya kematangan moral, tapi kekuasaan dan kesempatan.

8. Senyuman Buat Pria Kurang Menarik
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal American Psychological Association mengungkapkan, pria yang murah senyum dianggap tidak menarik bagi wanita. Responden diminta melihat foto lawan jenisnya. kemudian, peneliti melihat reaksi responden pertama kali melihat foto tersebut.

"Pria yang tersenyum dianggap kurang menarik bagi sebagian wanita," jelas Jessica Tracy, pemimpin penelitian dan psikolog dari University of British Columbia, seperti dilansir iDiva.

Wanita sepertinya lebih menyukai sosok pria yang dingin dan tidak banyak senyum. Seperti Rangga dalam film AADC atau si vampir Edward Cullen dalam film 'Twilight'. Sebuah ekspresi sedikit tertunduk malu tanpa senyuman adalah sebuah sikap yang mengisyaratkkan membutuhkan simpati. Bagi wanita ekspresi itu dapat sangat menarik.

sumber:http://meng-hayal.blogspot.com/2012/02/inilah-8-penelitian-unik-tentang-cinta.html