Jumat, 18 Januari 2013

Tempat Asyik Mencari Suvenir Khas Ibu Kota


, warga negara asing silih berganti berdatangan ke Jakarta. Bertukar cenderamata dengan kawan dari luar negeri memang menjadi sebuah tradisi khusus bagi semua orang.

Ada kebanggaan tersendiri ketika dapat membawa pulang barang-barang ciri khas dari kota ataupun negara yang dikunjungi. Begitupun dengan para wisatawan asing ataupun warga Jakarta yang ingin memberikan kenang-kenangan khas Jakarta.

Sayangnya, kebanyakan toko di pusat perbelanjaan besar, yang sebenarnya selalu mendapat kunjungan wisatawan asing paling banyak dibandingkan dengan pasar tradisional, lebih banyak menawarkan cenderamata khas Indonesia, seperti permainan dari Jawa, miniatur ataupun boneka dari Bali, Sumatera, ataupun Papua.

Padahal, sebagai Ibu Kota, Jakarta memiliki banyak tempat- tempat yang menjadi ciri khas. Mulai dari Monumen Nasional, Monumen Selamat Datang di Jalan MH Thamrin, hingga budaya yang menjadi identitas Jakarta, seperti ondel-ondel, delman, bajaj, hingga beberapa gedung yang memang menjadi tujuan wisata para wisatawan asing, seperti kawasan Kota Tua.

Bagi para pebisnis yang ingin memberikan cenderamata untuk kolega mereka dari luar negeri, biasanya mereka dapat menemukan miniatur-miniatur ciri Kota Jakarta dengan mengunjungi Sarinah Departemen Store, Alun-alun Grand Indonesia Shopping Town, ataupun Pasaraya.

Tiga pusat perbelanjaan tersebut memang memiliki area khusus yang menjual suvenir khas Indonesia. Sayangnya, untuk mendapatkan buah tangan khas Jakarta, pengunjung harus mencari dengan teliti.

Nah, jika beruntung, akan ditemukan miniatur, seperti Monumen Nasional (Monas), Andong, ataupun Becak, yang dibuat dengan sangat eksklusif. Miniatur-miniatur tersebut memang terbilang eksklusif karena biasanya dibuat oleh material-material mahal, seperti perak bakar ataupun kuningan.

Satu miniatur Monas yang terbuat dari perak dan berukuran tidak lebih dari 10 cm harganya berkisar Rp250.000. Harga tersebut terbilang sangat pantas karena tiap miniatur sudah dikemas dalam kotak fiber atau bahkan kaca yang dapat membuatnya tahan hingga puluhan tahun.

Tidak hanya miniatur, beberapa pusat perbelanjaan tersebut juga menawarkan cenderamata khas Jakarta seperti kain batik encim, yang identik digunakan none Jakarta. Untuk satu kain batik tersebut, harga yang ditawarkan mulai dari Rp300.000.

Di antara suvenir-suvenir yang ditawarkan di mal-mal itu ada juga suvenir lain yang lebih ringkas. Ya, suvenir seperti kaus bergambar simbol Jakarta memang menjadi oleh-oleh yang lebih banyak dipilih orang karena harganya cukup terjangkau. Harga satu kaus bertuliskan “Jakarta” di Sarinah Departement Store sekira Rp100.000.

Jika suvenir-suvenir di dalam mal-mal tersebut dibanderol dengan harga yang terbilang mahal, ada opsi menarik lainnya untuk mendapatkan suvenir khas Jakarta. Salah satunya di kawasan Monas. Di sini dapat ditemukan miniatur, seperti Tugu Monas ataupun bajaj, dengan harga di bawah Rp50.000.

Suvenir lainnya yang dapat ditemukan di sini adalah gantungan-gantungan kunci kayu bertuliskan Jakarta ataupun gantungan kunci dari tembaga dengan simbol Jakarta di atasnya. Yang tertarik dengan suvenir-suvenir di kawasan Monas biasanya adalah para backpacker yang berkunjung ke sana.

Backpacker memang lebih senang membawa pulang suvenir yang lebih murah dibandingkan harus membeli suvenir eksklusif di dalam mal. Salah satunya yang diakui oleh Robin, 26, warga negara Kanada.

”Suvenirnya murah dan lumayan buat pajangan di kamar,” ujarnya.

Selain di Monas dan kawasan Kota Tua, beberapa museum sejarah di Jakarta juga sebenarnya memiliki suvenir menarik yang dapat dijadikan buah tangan. Salah satunya di Museum Kebangkitan Nasional, Jalan Abdul Rachman Saleh, Jakarta Pusat. Di sini dijual miniatur museum dengan harga Rp20.000.

Pilihan lain untuk menemukan suvenir khas Jakarta juga dapat dilihat di beberapa situs internet yang khusus menjual cenderamata. Salah satunya yang ditawarkan oleh Souvenir of Indonesia. com. Di sini dijual beberapa barang unik seperti pembuka botol berbentuk Monas dan sendok logam dengan bubuhan ukiran Monas ataupun ondel-ondel yang ditawarkan dengan harga sekitar Rp40.000.

Cara lain untuk mendapatkan suvenir khas Jakarta yang menarik adalah dengan mengunjungi Pekan Raya Jakarta. Mulai dari mug, tumbler, kaus, hingga boneka ondel-ondel dengan harga yang juga cukup terjangkau ada di sana.

Pencarian suvenir khas Jakarta memang menjadi masalah oleh beberapa warga yang sering kedatangan tamu dari luar negeri. Meski demikian, tampaknya mulai tahun depan akan ada tempat yang memudahkan warga Jakarta mendapatkan cenderamata. Ini setelah Yayasan Agung Podomoro Land bersama Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) DKI Jakarta berencana untuk membuka toko-toko suvenir khas Jakarta di beberapa mal.

”Mungkin tidak pada tahun ini, tetapi Yayasan Agung Podomoro Land berencana untuk membantu para pengrajin suvenir. Mungkin dalam waktu satu tahun ke depan, toko-toko yang menjual cenderamata khas Jakarta akan mulai masuk ke dalam mal,” ujar CEO Senayan City Handaka Santosa pada saat Souvenir Design Award 2012 yang digelar beberapa waktu lalu. 


Sumber
okezone.com

Tidak ada komentar: